SIKLUS HIDROLOGI
- Pendek = hujan terjadi di atas laut
- Sedang = hujan terjadi di daratan
- Panjang = hujan menjadi hujan es atau salju
Siklus Hidrologi
pict: poetrafic.wordpress.com
1. Evaporasi
evaporasi
merupakan penguapan yang bersumber dari badan air atau perairan, misalnya
penguapan air laut, air sungai, air danau, dan air kolam.
2.
Transpirasi
transpirasi
merupakan penguapan yang berasal dari embun pernafasan mahluk hidup, misalnya
manusia, hewan, dan tumbuhan. Buktinya coba Anda bernafas menempel pada kaca,
pasti akan ada embun atau uap hasil pernafasan.
3.
Kondensasi
kondensasi
merupakan perubahan wujud dai uap air menjadi awan yang terjadi di atmosfer
bumi.
4.
Transportasi
transportasi
merupakan tenaga penggerak awan yang akan membawa awan jenuh air ke tempat
turunya hujan. Agen transportasi dalam siklus hidrologi adalah angin.
5.
Presitipasi
presipitasi
sering juga disebut sebagai hujan. presitipasi merupakan proses jatuhnya
butiran-butiran air dari awan ke permukaan bumi.
6.
Run off
run
off sering juga disebut sebagai aliran permukaan. run off merupakan aliran air
hujan yang mengalir di atas permukaan bumi, misalnya melalui sungai, selokan,
irigasi, dsb ke tempat yang lebih rendah hingga sampai ke laut.
7.
Infiltrasi
infiltrasi
merupakan meresapnya atau masuknya air hujan ke dalam tanah secara vertikal.
air hujan yang akan masuk ke dalam tanah dapat masuk terus ke dalam tanah dan
mengalir di bawah tanah.
8.
Perkolasi
perkolasi
merupakan aliran air di dalam tanah setelah terjadinya proses infiltrasi. air
mengalir menuju tempat yang rendah dan bermuara di laut.
9.
Sublimasi
sublimasi
merupakan perubahan wujud dari awan hujan menjadi awan es atau salju. sublimasi
hanya terjadi pada siklus hidrologi panjang.
SIKLUS KARBON
Pengertian dan Gambar Siklus Karbon
(Lengkap) - Karbon merupakan unsur dasar penyusun makhluk hidup, oleh karena
itu karbon disebut sebagai senyawa organik. Karbon merupakan unsur dalam bentuk
gas. Pergerakannnya di dalam suatu ekosistem berbarengan dengan aliran energi
pada rantai makanan serta poses kimiawi yang berlangsung pada makhluk hidup.
Karbon terdapat dalam bentuk gas berasosiasi dengan oksigen membentuk
karbondioksida dan karbonmonoksida.
Kadar gas karbondioksida di atmosfer
sekitar 0,03% dari total semua gas yang ada, namun siklus karbon berlangsung
sangat cepat. Jumlah karbondioksida ini sangat bervariasi tergantung musim,
konsentrasi karbodioksida ketika musim panas akan turun, sedangkan ketika musim
dinginjumlah meningkat. Tumbuhan sangat bergantung dengan gas
karbondioksida di atmosfer untuk menghasilkan senyawa karbon komplek (glukosa)
melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh suhu, suhu
yang rendah (dingin) akan membuat enzim- enzim fotosintesis tidak aktif oleh
karena itu, ketika suhu dibawah optimum, maka proses fotosintesis menurun,
dengan demikian kadar karbon di atmosfer semakin meningkat. Siklus karbon tak
hanya berasal dari satu proses kehidupan, namun juga oleh proses abiotik yang
terjadi di alam. Berikut uraian lengkap mengenai siklus karbon.
a.
Respirasi
Respirasi merupakan reaksi pembakaran
yang berlangsung pada semua organisme. Dalam proses ini membutuhkan senyawa
karbon kompleks (glukosa) yang merupakan hasil fotosintesis tumbuhan.
Kelompok organisme heterotrof (organisme yang tidak mampu
berfotosintesis) memperolah asupan karbon kompleks dari organisme lain. Dengan
demikian terjadi aliran dari satu organisme (komponen biotik) ke organisme
lain. Pada respirasi ini akan menghasilkan senyawa karbon buanngan dalam bentuk
karbondioksida yang dibuang ke atmosfer. Melalui reaksi respirasi, aliran
senyawa karbon di atmosfer yang diambil untuk fotosintesis akan
dikembalikan.
b.
Fotosintesis
Berbeda dengan respirasi, fotosintesis
haya dilakukan oleh organisme berklorofil (tumbuhan, alga). Reaksi fotosintesis
memerlukan senyawa karbon yang terdapat di atmosfer (dalam bentuk
karbondioksida) untuk membentuk senyawa karbon yang lebih kompleks, glukosa,
yang merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh semua organisme hidup. Senyawa
karbon di atmosfer berasal dari berbagai proses biotik (rspirasi, penguraian)
maupun dari proses abiotik (pembakaran).
Dalam lingkungan akuatik, senyawa
karbon akan bereaksi dengan senyawa air membentuk senyawa asam bikarbonat yang
merupakan sumber karbon bagi organisme autotrof perairan . asam bikarbonat akan
dipecah kemblai menjadi senyawa penyusunnya (air, dan karbondioksida), ketika
akan digunakan untuk berfotosintesis oleh tumbuhan air dan alga. Secara
keseluruhan, jumlah senyawa karbon dalam bentuk anorganik (hasil perombakan) di
dalam lautan sekitar 50 kali lebih banyak dibanding di atmosfer. Oleh karena
itu, lautan dapat berfungsi sebagai penyangga yang akan menyerap sejumlah
karbon yang ditambahkan di atmosfer melalui pembakaran.
Dekomposisi atau penguraian dilakukan
organisme pengurai (dekomposer), yaitu bakteri dan juga jamur. Sejumlah karbon
dapat berpindah dari suatu komponen abiotik ke kemoponen biotik, dan komponen
biotik satu ke komponen biotik lainnya melaui rantai makanan. Dalam aliran
rantai makanan juga terjadi aliran materi senyawa karbon. Namun, tak semua
senyawa karbon berpindah dari satu komponen ke komponen lain. Akumulasi senyawa
karbon dalam jumlah besar masih ditemukan pada suatu organisme, contoh senyawa
karbon tersimpan dala jaringan kayu yang relatif tahan lama (dapat ratusan
tahun). Oleh karena itu, perpindahan senyawa karbon dalam siklus ini akan
menjadi sangat lama. Proses penguraian (perombakan) senyawa karbon tersebut
menjadi komponen yang paling kecil (detritus) yang dilakukan oleh detritivora
menjadi alternatif pengembalian senyawa karbon ke atmosfer.
d.
Pembakaran
Pembakaran kayu serta bahan bakar fosil
merupakan penyumbang senyawa karbondioksida yang paling cepat ke atmosfer.
Kandungan senyawa karbon yang terakumulasi di dalam sebuah batang pohon
bersifat tahan lama, proses pembakaran akan mengembalikan senyawa karbon yang
ada di dalamnya. Dengan demikian, kadar karbon di atmosfer akan meningkat
tajam. Fosil (sisa kerangka, atau organisme yang telah mati) masih menyimpan
senyawa karbon.
Sisa-sisa fosil jutaan tahun yang lalu,
membentuk seyawa karbon lain yang dapat menjadi bahan bakar, seperti batu bara,
minyak bumi. Proses ini merupakan hasil dari perombakan yang dilakukan oleh
dekomposer yang berlangsung sangat lama. Proses pembakaran merupakan
jalur tercepat pengembalian senyawa karbon ke atmosfer. Terlalu banyak
menggunakan bahan bakar fosil serta pembakaran pohon batang akan meningkatkan
kadar karbondioksida yang sangat tajam. Tingginya angka karbondioksida di
atmosfer akan menimbulkan efek rumah kaca yang merupakan salah satu penyebab
global warming.
DAUR OKSIGEN
Oksigen atau yang dalam rumus kimia diwakili huruf
“O” adalah unsur yang paling penting dalam menunjang kehidupan di bumi. Molekul
gas ini terdiri dari 2 unsur oksigen yang saling berikatan membentuk O2. Unsur
oksigen dikatakan penting karena ia memiliki fungsi yaitu digunakan sebagai
bahan bakar makanan (sari makanan) dalam metabolisme tubuh manusia dan hewan
untuk menghasilkan energi.
Proses Daur Oksigen
Sumber oksigen paling besar berasal dari proses
fotosintesis yang dilakukan tumbuhan. Tumbuhan dan manusia atau hewan adalah
komponen penyusun ekosistem yang mempengaruhi terjadinya proses atau daur
oksigen di alam semesta. Adapun daur oksigen tersebut dijelaskan seperti pada
gambar di bawah ini.
- Proses fotosintesis tumbuhan dan alga menyerap CO2 dan menghasilkan O2 yang dilepaskan ke atmosfer.
- Kemudian O2 dihirup oleh manusia dan hewan melalui respirasi atau pernafasan.
- Oksigen oleh manusia dan hewan kemudian digunakan sebagai bahan bakar sari makanan melalui proses metabolisme dalam tubuhnya masing-masing.
- Metabolisme manusia dan hewan menghasilkan CO2 yang kemudian dilepaskan ke atmosfer.
- Aktivitas industri juga dapat bekerja saat oksigen tersedia dan membuang CO2 ke atmosfer sebagai limbah industri.
- Senyawa hasil respirasi makhluk hidup dan pembakaran industri adalah CO2 dan H2O. Kedua senyawa ini kemudian digunakan kembali oleh tumbuhan untuk melakukan proses fotosintesis.
- Begitu seterusnya sehingga daur oksigen dapat terus berlanjut.
SIKLUS NITROGEN
Penjelasan Siklus Nitrogen
Beserta Gambar (Lengkap) - Nitrogen merupakan unsur terbesar yang terdapat di
atmosfer (80 %). Nitrogen merupakan salah satu unsur penyusun asam amino yang
merupakan protein yang temukan pada semua organisme bahkan sampai ke virus.
Protein merupakan salah satu senyawa kimia utama yang dibutuhkan oleh
tubuh. Protein memiliki peranan vital bagi organisme, seperti fungsi struktural
maupun fungsi dungsional di dalam tubuh.
Protein bahkan menyusun materi
genetik yang berperan sebagai pengatur di dalam tubuh serta yang akan
diwariskan kepada keturunannya. Nitrogen di alam dalam bentuk gas N2 yang tidak
dapat digunakan baik oleh tumbuhan maupun hewan. Berbeda dengn tumbuhan dan
hewan, bakteri mapu menggunakan nitrogen dalam bentuk gas (N2) untuk
metabolismenya, dan menghasilkan senyawa nitrogen dalam bentuk lain, amonium
(NH4) dan nitrat (NO3).
Dua jalur utama masuknya nitrogen
ke dalam suatu ekosistem. Jalur pertama nitrogen besaral dari deposit nitrogen
atmosfer yang berjumlah sekitar 5% samai 10%. Dalam jalur inii baik- amonium
maupun nitrat yang terlarut air hujan maupun yang terbawa oleh debu- debu dapat
memasuki suatu ekosistem untuk selanjutnya digunakan oleh tumbuhan. Sedangkan
jalur yang kedua masuknya nitrogen ke dalam suatu ekosistem ialah melalui
serangkaian reaksi kimia yang dibantu oleh mikroorganisme.
1. Fiksasi Nitrogen
Fiksasi (pengikatan) nitrogen
hanya dapat dilakukan oleh prokariota (bakteri dan alga) tertentu yang mampu
mengikat senyawa nitrogen dalam bentuk N2 (nitrogen anorganik) menjadi nitrogen
organik dengan mengubahnya menjadi asam amino yang merupakan penyusun protein.
Keberadaan prokariota pengikat nitrogen amat penting bagi suatu ekosistem
mengingat peranan nitrogen ialah struktural senyawa protein yang menjalankan
banyak fungsi vital di dalam tubuh.
Nitrogen difiksasi oleh bakteri
di ekosistem terestrial dan juga bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman
Leguminoceae, Rhizobium leguminosa. Sedangkan pada ekosistem akuatik terdapat
populasi sianobakteria (alga prokariot) yang mampu mengikat nitrogen bebas dari
atmosfer masuk ke badan air yang dapat digunakan oleh tmbuhan air dan alga
untuk nutrisi pertumbuhan.
Mikroorganisme pengikat nitrogen
menggunakan senyawa tersebut untuk reaksi metabolisme di dalam tubuhnya. Hasil
samping dari reaksi fiksasi ini akan menghasilkan senyawa amoniayang menjadi
prekursor pertama kali nitrogen organik yang dapat digunakan oleh
tumbuhan.
2. Nitrifikasi
Merupakan reaksi kimia
metabolisme amonium (NH4) oleh bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrosococus) yang
menghasilkan senyawa nitrit (NO2). Amonia (NH3) hasil fiksasi N2 yang
dibebaskan ke dalam tanah akan bereasi dengan ion Hidrogen sehingga membentuk
senyawa amonium (NH4) yang bersifat asam dan dapat digunakan secara langsung
oleh tumbuhan. Amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen dalam bentuk gas,
sehingga dapat menguap ke atmosfer. Pada saat ini amonia mampu membentuk
amonium dengan berikatan dengan ion hidrogen. Amonium yang terbentuk di
atmosfer akan ikut terbawa dengan aliran hujan yang akan membasahi bumi.
Kandungan amonium ini akan mempengaruhi pH tanah di suatu ekosistem.
Amonium yang terakumulasi ditanah
sebagian besar dimanfaatkan oleh bakteri nitrit untuk menghasilkan energi dan
akan menghasilka senyawabuangan NO2. Selanjutnya senyawa nitrit akan digunakan
oleh bakteri nitrat (Nitrobacter) yang menghasilkan senyawa nitrat (NO3).
Senyawa nitrat jauh lebih “ramah” dibanding senyawa nitrogen lainnya. Senyawa
ini dapat digunakan oleh tumbuhan secara langsung untuk diasimilasi menjadi senyawa
nitrogen organik, asam amino yang akan menyusun protein. Hewan mendapat asupan
nitrogen dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain melalui rantai makanan
pada suatu ekosistem.
3. Denitrifikasi
Adalah suatu reaksi kimia yang
merombak senyawa nitrat menjadi senyawa N2 ke atmosfer. Denitrifikasi dilakukan
oleh bakteri denitrifikans yang membantu pengembalian senyawa nitrogen ke
atmosfer.
4. Amonifikasi
Sedangkan amonifikasi ialah
penguraian nitrat menjadi amoniun (NH4) melalui proses penguraian yang dibantu
oleh dekomposer (bakteri dan jamur). Pembebasan akumulai nitrogen pada
organisme yang telah mati akan sangat lama siklusnya jika tidak dibantu oleh
dekomposer. Sang pengurai menggunakan senyawa nitrogen organik kompleks
(protein/asam amino) untuk memenuhi nutrisinya) dan dalam reaksi ini
mengembalikan senyawa amonium yang akan menggantikan senyawa amonium yang telah
digunakan bai oleh mikroorganisme maupun tumbuhan.
PENGERTIAN SIKLUS SULFUR
Sulfur
merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur diokasida lalu
menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi.
Sulfur
dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah sulfur ditemukan dalam
bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida dan didalam tubuh
organisme sebagai penyusun protein.
Siklus
sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh
akar dan di metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika
hewan dan manusia memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh
manusia. Dari dalam tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang
sisa-sisa hasil metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung
berupa gas. Salah satu zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur.
Semakin besar kandungan sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau.
Hidrogen sulfida (H2S) berasal dari penguraian
hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah dan
sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida. Gasi
hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen membentuk sulfur
dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam tanah dengan
bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur oksida. Ion
sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida akan
terlepas keudara.
Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam.
Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk hujan asam.
Hujan asam juga dapat disebakan oleh polusi
udara seperti asap-asap pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll. Hujan
asam dapat menjadi penyebab korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh
kedalam tanah oleh bakteri di pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali
diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup
mati diuraikan oleh bakteri menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya.
Siklus sulfur atau daur belerang tidak akan pernah terhenti selama salah satu
komponen penting penting seperti tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme.
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme.
beberapa mikroorganisme yang berperan dalam
siklus sulfur adalah dari golongan bakteri, antara lain adalah bakteri
Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi
sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh
bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen.
Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri
kemolitotrof (Thiobacillus).
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap proses trasformasi adalah sebagai berikut :
1. H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
2. SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
3. H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
4. Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap proses trasformasi adalah sebagai berikut :
1. H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
2. SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
3. H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
4. Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan anaerobik.
PROSES TERJADINYA SIKLUS SULFUR
Sulfur
terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara
atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu asapnya itu akan naik
ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi
hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya
menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Air hujan
itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting
untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini
yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui
penyerapan sulfat oleh akar .Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida
dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
BalasHapusMau bonus harian atau mingguan?
Tentu ada
Hanya di Pokervita
Regis GRATIS
Jadi tunggu apalagi kawan?
Semua bonus menanti anda
Info hub
WA:0812 2222 996